Mekanisasi, menggantikan bedeng dengan rotary kiln pada pengolahan sampah di kota, adalah keniscayaan bagi kepentingan mewujudkan pengelolaan sampah yang berbasis kepada kekuatan masyarakat (komunitas) lokal untuk mandiri. Masa depan pengelolaan sampah kota, bukan lagi suatu biaya jasa, teknologi dan pembelian alat mesin yang harus kita bayar kepada korporasi asing (impor), yang akhirnya, kemudian, jadi beban masyarakat. Sampah, bagi masa depan kita, adalah sumber daya baru bagi upaya menumbuhkan ekonomi lokal, setelah sumberdaya alam dan sumberdaya ekonomi lainnya, karena kekuatan liberalisasi, ketidakarifan dan kepentingan pemerintahan berwenang maupun kelalaian kita semua, kini banyak dikuasai korporasi asing.

Penempatan 5 unit rotary kiln, menjadi instalasi pengelolaan sampah di kota, di berbagai lokasi timbulnya sampah dari kawasan komersial (perumahan, apartemen, mall, restoran, hotel, pabrik dan kawasan industri) maupun kawasan sosial (komplek pendidikan, rumah sakit), berarti turut menunjang bagi upaya mengembalikan bahan organik ke pertanian. Dengan merobah sampah organik disajikan dalam bentuk pupuk organik (kompos), akan diterima kalangan petani, untuk kemudian mereka memberikan hasil pertanian sebagai bahan pangan dan produk sehat bagi orang kota. Instalasi pengolahan sampah, dengan mekanisasi sepenuhnya berada di sekitar sumber timbulnya sampah perkotaan, akan berfungsi dalam turut membangun model pengelolaan sampah mendukung pada terwujudnya pertanian secara berkelanjutan*)
Posko Hijau ( Kelola Sampah Berbasis Komunitas): Mekanisasi, penggantian Bedeng dengan Rotary Kiln, pada Pengolahan Sampah di Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar